Media Download: Membantu korban bencana gempa (Pengungsi Urgent)

Media

Membantu korban bencana gempa (Pengungsi Urgent)

'>


Shalat Jumat, Puluhan warga salat Jumat di sisa bangunan masjid al-Muhtar dihancurkan oleh gempa bumi di Desa Ciloa, Tasikmalaya, Jawa Barat, kemarin.

TASIKMALAYA (SI) - Korban gempa berkekuatan 7,3 pada skala Richter yang mengguncang pulau Jawa, Rabu (2 / 9), di berbagai daerah mengharapkan kedatangan bantuan pangan, obat-obatan, tenda, dan air bersih. Kemarin ribuan korban gempa dilaporkan tidak mendapatkan bantuan.

Para pengungsi juga banyak penyakit. Berdasarkan laporan sementara Unit Pelaksana Koordinator Bencana (Satkorlak PB) Jawa Barat pada 18:00 am kemarin di Korban tewas akibat gempa bumi tercatat sudah mencapai 60 orang. Kebanyakan korban di Kabupaten Cianjur, 20 orang; diikuti Kabupaten Bandung 11 orang, dan di Kabupaten Garut 7 orang.

Sementara total terluka 813 orang masih hilang dan 32 orang. Jumlah bangunan hancur 2.017 unit, 42.507 unit rusak berat dan 83.628 unit rusak ringan. Jumlah pengungsi di 12 kabupaten / kota yang terkena dampak gempa bumi yang tercatat 30.963 orang. Pengungsi yang belum menerima bantuan dari yang tinggal di Kecamatan Kertasari, Gambung, dan Rancabali, Kabupaten Bandung.

Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, setidaknya 2.000 orang menjadi korban dari gempa, dua orang di antaranya meninggal dan 76 orang menderita patah tulang warga negara. Sebanyak 1.996 unit rumah rusak berat dan 1.882 rumah rusak ringan.Penghuni sekarang rumah-rumah yang rusak masih di dua lokasi penampungan sementara, yaitu di halaman sekolah asrama Alfalah, Cibeureum, dan halaman Kantor Desa Cibeureum.

Evakuasi bangunan terbuat dari bahan-bahan darurat. Menurut organisasi aktivis mahasiswa, korban masih belum tersentuh bantuan, terutama makanan dan obatobatan. "Kami mencatat korban bersama dengan organisasi lain, karena pemerintah sejak kejadian itu tidak melihat catatan. Kami bekerja sama dengan aparat desa," kata Moch Khadafi, aktivis PMII Kabupaten Bandung.

Nasib serupa menimpa ratusan korban gempa di Desa Gambung, Cipelah Desa, dan Desa Kecamatan SUKARESMI Rancabali Kabupaten Bandung. Di daerah, setidaknya 2.045 orang harus tinggal di penampungan. Sejak gempa terjadi, mereka tinggal di penampungan, yang terletak di desa halaman masing-masing.

Cipelah Desa, ada 700 jiwa, di SUKARESMI 600 jiwa, dan di desa 645 jiwa Gambung. Setidaknya tiga desa, 3.225 orang yang menunggu bantuan dan terancam tertular berbagai penyakit, seperti anak-anak di bawah usia empat tahun telah menderita banyak panas dan batuk.

Tiga desa di gunung cuaca berubah dengan cepat. "Pada malam itu sangat dingin, sangat panas.Anak sore, balita tidak dapat tahan perubahan cuaca cepat," kata Marup, Ketua RT 01/09 Desa Cipelah.

Dari Tasikmalaya, ratusan pengungsi di desa Karyamandala, Salopa District (66 rumah tangga / keluarga); 57 keluarga dari desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung; 47 suku dari desa Kertamukti, Kecamatan Ciawi, dan 117 keluarga dari desa Kertamukti, Kecamatan Salawu, dan sebagian pengungsi di Kecamatan Taraju, Bojonggambir, dan Sodonghilir tidak mendapat bantuan.

"Kami belum menerima bantuan apa pun," keluh warga setempat.

Artikel Terkait:

0 komentar :

Posting Komentar

Berikan komentar anda, mungkin sangat bermanfaat untuk kemajuan diri saya. Apalagi jika anda senang berbagi. Thanks para sobat yang sudah berkunjung...

 
Powered By Blogger | Portal Design By Media Download © 2009 | Resolution: 1024x768px | Best View: Deni Ardiansyah | deni.arsyah@gmail.com
Media Download